Jumat, 29 November 2013

Beralih ke Transportasi Publik? Demi Jakarta,HARUS!


Macet merupakan hal yang sudah pasti dialami Ibukota Jakarta setiap harinya. Hampir ribuan kendaraan pribadi mengisi jalanan protokol di Jakarta kita ini. Bahkan mungkin kita warga Jakarta sudah biasa berlama-lama berada di kendaraan masing-masing.

Hampir rata-rata juga,penyebab macet adalah karena terlalu padatnya volume kendaraan pada waktu tertentu. Contohnya saja saat jam pulang kantor (sekitar pukul 16.00 WIB) jalanan sudah dipadati oleh kendaraan pribadi. Bahkan hanya jarak 40KM ditempuh dengan waktu 2 jam perjalanan menuju tempat tujuan kita.

Ga efisien! Waktu kita banyak terbuang jika menggunakan kendaraan pribadi. Ga hanya waktu,namun uang kita banyak habis juga untuk membeli bahan bakar yang terbuang percuma saat kita bermacet-ria. Menurut saya,bahkan penerapan 3 in 1 masih dirasa kurang efektif untuk mengurangi kemacetan.

Baru-baru ini nih,pemerintah mau membatasi bahan bakar subsidi dengan menggunakan RFID. Salah satu tujuannya yaitu supaya subsidi bbm tepat sasaran,dan juga untuk mengetahui perilaku para pengguna kendaraan bermotor. Namun menurut saya,kebijakan ini benar-benar kurang efektif dan terkesan tanggung. Lebih baik benar-benar menghilangkan BBM subsidi untuk kendaraan pribadi dan meniadakan penggunaaan RFID yang tentu menghambur-hamburkan anggaran dana pemerintah.

Bayangkan jika orang yang duitnya nanggung tapi mau ngegaya pake kendaraan pribadinya,dijamin pasti mikir 2x untuk menggunakan kendaraannya. Ya karena bahan bakar terasa mahal,terpaksa kita harus merogoh sekitar Rp10.000 untuk perliter bahan bakar. Tanpa terasa,saya yakin volume kendaraan di jalanan pasti berkurang drastis. Tentu saja,faktornya ya karena pikiran "naik mobil kemana-mana biayanya jadi mahal". Nah itu solusi untuk mengurangi kemacetan di kota Jakarta tercinta ini.


Namun ada solusi pamungkas untuk benar-benar mengurangi kemacetan di Ibukota kita ini. Yaitu......




PUBLIC TRANSPORTATION alias TRANSPORTASI PUBLIK

BERALIH KE TRANSPORTASI PUBLIK! Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan kota Jakarta yaitu beralih ke Transportasi Publik. Kesadaran yang harus kita sadari bahwa naik kendaraan pribadi sudah tidak efisien dan menghabiskan banyak waktu (dan uang tentunya). Bahkan kita rela duduk berjam-jam demi mempertahankan gengsi naik kendaraan pribadi... Hmm kebobrokan mindset.
Di Singapore,para pekerja kantoran maupun eksekutif muda tak malu menggunakan transportasi publik. Biarpun memang karena faktor transportasi publik di Singapore sudah lebih nyaman dibanding Jakarta,namun menurut saya ini bukan alasan. Emang pada dasarnya kita masih kurang kesadaran untuk beralih ke Transportasi Publik.

Di dalam pikiran,saya beranggapan jika masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menggunakan Transportasi Publik,dapat mengakibatkan permintaan akan jumlah unit kendaraan umum akan meningkat dan juga mau tidak mau pemerinah harus menyanggupi itu. Bahkan lebih baiknya,pemerintah harus memikirkan transportasi publik yang nyaman juga tentunya bagi banyak masyarakat.

Pikirkan jika kita sudah bisa beralih ke Transportasi Publik,kita akan mendapat banyak manfaat yang berguna bagi kita maupun bagi negara. Kita hanya mengeluarkan sedikit uang untuk pergi ke suatu tempat tanpa memakan waktu yang lama,dan tentunya negara tidak harus mengalami kerugian akibat dampak kemacetan yang terjadi.


Keuangan Mikro untuk perekonomian masyarakat

Kasus kemiskinan selalu menjadi "momok" bagi suatu bangsa. Bagaimana tidak, tingkat kemiskinan rata-rata tergolong selalu meningkat setiap tahunnya di tiap negara berkembang,khususnya Indonesia.

Untuk menanggapi permintaan terhadap pelayanan keuangan bagi masyarakat dengan pendapatan rendah, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di tahun 70-an produk baru dan metodologi mulai di kembangkan didalam bidang industri yang dikenal dengan Microfinance. Tujuan dari microfinance adalah untuk menangani masalah tersebut dengan memberi akses pelayanan keuangan bagi mereka, seperti tabungan, asuransi kredit, pentransferan uang dan sebagainya.

Potensi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro

Soetrisno menyatakan bahwa jika BRI unit telah diakui sebagai the biggest and the best micro banking system in the world, maka Grameen Bank adalah the best social banking system, perbedaannya terletak pada pada kemampuan untuk memobilisasi dana masyarakat dan kegiatan usaha secara komersial yang sehat tanpa subsidi untuk perbankan mikro seperti yang telah ditunjukkan BRI-Unit. Sementara Grameen Bank terletak pada kemampuannya untuk menjangkau masyarakat miskin menjadi produktif dan siap masuk dalam arus kegiatan ekonomi biasa serta memanfaatkan mekanisme perbankan yang biasa, meskipun akhirnya juga dikerjakan oleh Grameen Bank sendiri tapi tidak tertutup untuk menjadi nasabah bank lain.

Di Indonesia yang memiliki kekuatan sebagai sumber pembiayaan mikro terbesar kedua setelah BRI-Unit adalah koperasi yang sayangnya  struktur kelembagaannya masih sangat terfragmentasi dan belum bergerak sebagai sistem kembaga keuangan yang efisien, oleh karena daya dobraknya tidak dapat kelihatan meluas dan terkesan kurang produktif. Di negara seperti Kanada, India, Korea, dan lain-lain lembaga keuangan mikro yang diselenggarakan koperasi menjadi kekuatan efektif untuk pembiayaan anggota koperasi baik para petani, peternak, produsen, maupun konsumen.

Pada dasarnya potensi pengembangan LKM masih cukup luas karena :

  • Usaha mikro dan kecil belum seluruhnya dapat dilayani atau dijangkau oleh LKM yang ada LKM berada di tengah masyarakat

  • Ada potensi menabung oleh masyarakat karena rendahnya penyerapan investasi didaerah, terutama di pedesaan
  • Dukungan dari lembaga dalam negeri dan internasional cukup kuat

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia telah membuktikan bahwa :

  1. Tumbuh dan berkembang di masyarakat serta melayani usaha mikro dan kecil (UKM);
  2. Diterima sebagai sumber pembiayaan anggotanya (UKM);
  3. Mandiri dan mengakar di masyarakat;
  4. Jumlah cukup banyak dan penyebaran nya meluas;
  5. Berada dekat dengan masyarakat, dapat menjangkau (melayani) anggota dan masyarakat;
  6. Memiliki prosedur dan persyaratan peminjaman dana yang dapat dipenuhi anggotanya (tanpa agunan);
  7. Membantu memecahkan masalah kebutuhan dana yang selama ini tidak bisa dijangkau oleh kelompok miskin;
  8. Mengurangi berkembangnya pelepas uang (money lenders);
  9. Membantu menggerakkan usaha produktif masyarakat dan ;
  10. LKM dimiliki sendiri oleh masyarakat sehingga setiap surplus yang dihasilkan oleh LKM bukan bank dapat kembali dinikmati oleh para nasabah sebagai pemilik.


SUMBER



Mencari tau pengertian Credit Union

Mendapat tugas dari dosen saya untuk mencari tau tentang Credit Union,membuat saya penasaran itu tentang apa. Sejujurnya,belum pernah saya dengar suatu hal tentang wikipedia.

Saya mendapat source dari wikipedia,dan ternyata Credit Union adalah istilah lain dari Koperasi Kredit. Pengertiannya yaitu atau biasa disingkat CU adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri.
Adapun 3 prinsip yang diterapkan pada Credit Union ini diantaranya :
  1. asas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
  2. asas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
  3. asas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman).
Saat kita menabung di CU, maka tabungan itu akan menjadi jaminan untuk meminjam dalam jumlah yang masih wajar. CU sendiri sebenarnya kumpulan orang saling percaya. CU mempunyai jaringan international, yaitu World Credit Union Organization (WCUO).

Menurut Sarvianus Mimi, Credit Union ialah “kumpulan orang” (disebut anggota) yang bersepakat membentuk sebuah perusahaan atau lembaga keuangan sebagai sumber modal bersama. Dengan modal dari kekurangannya, orang-orang tersebut menginvestasikan, meminjamkan dan mengembangkan uang diantara sesama mereka, dengan bunga yang layak untuk kepentingan produktif demi mencapai kesejahteran dan kebebasan finansial (keuangan) secara bersama-sama. Credit Union berasal dari bahasa latin “Credere” yang berarti saling percaya, dan “Unus” yang berarti komunitas/kumpulan, jadi Credit Union adalah Sekumpulan orang yang saling percaya. 

Jadi menurut beberapa informasi dan sumber yang saya dapatkan,dapat disimpulkan bahwa Credit Union ini tak beda dengan koperasi biasanya,yaitu asasnya tetap menyejahterakan anggotanya. 

Konsep CU adalah masyarakat yang menjadi anggota membayar iuran wajib, simpanan pokok, dan menabung. Tabungan itu akan menjadi jaminan untuk meminjam dalam jumlah yang masih wajar. Yang boleh meminjam hanya anggota, tidak boleh orang luar.


Modal awal CU
Modal awalnya dari anggota sendiri. Ketika menjadi anggota CU, anggota tersebut membayar iuran wajib, simpanan pokok, dan sebagainya. Dari sana uang itu mulai dikelola. Yang boleh meminjam hanya anggota, tidak boleh orang luar. Kalau mau meminjam, dia harus menjadi anggota dulu.

Namun,tak pelak terdapat juga kendala-kendala pada CU ini,yaitu diantaranya :
  • Banyak orang menyamakan CU dengan koperasi biasa. Terutama orang yang sebelumnya belum mengerti betul tentang koperasi.
  • Kredit Macet.



Sumber

Selasa, 05 November 2013

Kepepet ada kelebihannya,tapi lebih baik tidak kepepet

Kata "kepepet" sudah tidak asing bagi para mahasiswa. Bagaimana tidak,kebiasaan kepepet pasti pernah dialami seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya. Tidak jarang mahasiswa yang berada di posisi yang "tidak nyaman" ini,faktor utamanya ya karena menunda-nunda waktu. Mahasiswa yang memiliki kebiasaan "nanti-nanti aja" pasti sering mengalami hal yang namanya kepepet. Ya,saya sendiripun sering mengalami hal yang namanya kepepet, faktornya simpel ya karena sering nunda-nunda waktu.


Banyak hal negatif yang dapat timbul dari situasi kepepet ini,berikut pengalaman yang saya rasa yaitu :
  • Kepepet bikin cepet mumet kepala. Mau nyantai, tetep pusing. Pokoknya otak pikiran hanya untuk nyelesaiin tugas/tanggung jawab.
  • Kerjaan jadi kurang maksimal. Dalam maksud ini, banyak yang kita rencanakan sebelumnya, tapi karena kepepet waktu ya jadi beberapa rencana-rencana yang sudah kita buat sebelumnya tidak terlaksana.
  • Kepepet bisa jadi kebiasaan yang buruk. Karena pikir sebelumnya kita pernah merasa kepepet, tapi biar kepepet masalah tetap bisa selesai. Padahal kebiasaan kepepet ini membuang waktu kita untuk aktivitas lain. 

Sebenernya kepepet merupakan hal yang tidak baik ataupun tidak baik kalau sering-sering kepepet. Tentu saja selain bikin ketar-ketir, otak menjadi lebih cepat mumet. Namun sebenernya, tanpa kita sadari ada hal positif yang bisa didapat kalau kita sedang dalam posisi kepepet, yaitu :
  • Kita menjadi lebih kreatif, karena dengan waktu yang singkat kita bisa menemukan ide yang tak terpikirkan sebelum-sebelumnya. Jadi sebenernya dalam posisi yang tidak nyaman ini (kepepet) bisa menghasilkan ide yang tak kita pungkiri sebelumnya.
  • Kerjaan selesai terasa sangat cepat. Ya mungkin karena efek waktu yang singkat.
  • Dalam posisi sedang dalam kepepet, biasanya kita jadi fokus sama suatu kerjaan. Jadi keliatannya kayak orang rajin (ya biarpun rajinnya di akhir-akhir)

Namun, ada solusi yang lebih baik dari kebiasaan kepepet ini. Yaitu tidak kepepet!
Wah sebenernya saya juga susah menerapkan "tidak kepepet" ini, tapi pernah juga kok merasakan tidak kepepet ini. Benefit buat kita juga banyak,yaitu :
  • Bawaannya rileks aja,karena ga ada beban untuk dipikirin
  • Banyak waktu yang bisa kita pakai untuk aktivitas lain. Dengan pekerjaan yang selesai sebelum waktunya,kita bisa memiliki waktu luang yang lebih lapang.
  • Dapet respek dari orang. Wah ini sih ga ada harganya,orang akan menaruh respek kepada kita kalau kita bisa nyelesaiin tugas/tanggung jawab kita tanpa pada posisi kepepet. Ya otomatis orang lain akan sangat percaya kepada kita,karena bisa konsisten nyelesaiin tugas/tanggung jawab tepat waktu,bahkan selesai sebelum pada deadlinenya.

Banyak orang hebat mengatakan,jika ingin sukses kita harus keluar dari zona nyaman. Tapi yang dimaksud di statement itu,menurut saya zona tidak nyaman tidak harus dalam kondisi kepepet. Ya simpelnya gini aja, orang yang berada di zona tidak nyaman aja bisa sukses dengan idenya. Harusnya kita kalau berada dalam zona nyaman, bisa lebih baik.
Cara ngilangin kepepet ini sebenernya sih mudah,tapi kebanyakan orang males nerapinnya (termasuk saya jg hehehe). Padahal benefitnya sih menguntungkan buat diri kita. Kalau saya memiliki cara untuk menghindari kondisi kepepet ini,yaitu :
  • Waktu luang dipake buat iseng ngerjain tugas. Ya paling ngga nyicil,jadi selama ngerjain tugas ga terasa beratnya tugas tersebut.
  • Kalau lagi niat ngerjain suatu tugas,jangan ditunda! Justru kalau lagi niat,harus dijalankan. Dijamin idenya dlm buat tugas itu pasti ngalir aja (jadi jangan wacana aja nih)
  • Inget prinsip ini. Bercape-cape dahulu,bersenang-senang kemudian. Ya emang,berat kalau ngerjain tugas duluan (biarpun yang lain pada blm ngerjain) tapi untuk nantinya,lo bakal punya waktu luang yang banyak karena tugas udah lo selesaiin sebelum waktunya. Terus terang,kalau cara ini motivasi paling terampuh buat ngindarin hal yang namanya "kepepet".
  • Anggep aja lo punya planning buat kongkow sama temen. Nah pas dapet tugas,cepet-cepet deh kerjain sebelum deadline. Kalau tugas udah kelar,planning kongkow sama temen kan ga terganggu-gugat lagi.
Ya kurang lebih begitulah saran kecil dari saya. Kalau mau mencoba menghilangkan kebiasaan kepepet,pakailah cara-cara anda sendiri. Karena diri anda,andalah yang paling mengerti.

Menggunakan produk dalam negeri,kenapa tidak?

Mengutip dari perkataan Kepala Disperindag Kabupaten Lebak,Wawan Kuswandi yang mengatakan bahwa kita sebagai bangsa yang kaya raya tentunya harus mencintai produk dalam negeri. Menurut dia, sebetulnya kualitas produk dalam negeri tidak kalah dibandingkan dengan produk luar negeri. Ia mengatakan mencintai produk dalam negeri dapat mengantisipasi ketergantungan kepada produk impor sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Paling tidak ada 5 alasan mengapa kita menggunakan produk dalam negeri:
1. Harga lebih terjangkau dengan kualitas yang baik.
2. Meningkatkan devisa negara
3. Mengurangi pengangguran
4. Meningkatkan rasa cinta dan bangga dengan produk/budaya Indonesia

Sebenarnya produk dalam negeri kita,dapat bersaing juga dengan produk dari luar negeri. Contohnya yaitu produk sepeda POLYGON yang sudah terkenal di dalam maupun luar negeri sebagai produk yang berkualitas. Contoh lainnya seperti sepatu BATA,secara kualitas dapat bersaing dengan produk dari luar negeri lainnya.

Mayoritas yang dipermasalahkan kebanyakan orang adalah gengsi dalam menggunakan sebuah produk. ‘Mindset’ yang sudah tertanam dalam pikiran orang,bahwa produk dalam negeri kualitasnya buruk dan karena harganya murah jadi tidak ada yang bisa dibangga-banggakan. Padahal tak sepenuhnya benar seperti itu. Beberapa produk yang harganya dibawah rata-rata memang kualitasnya tergolong biasa saja,bahkan kurang baik. Namun untuk yang kualitas cukup baik,bahkan bagus,harga bisa dibilang hampir menyamai harga-harga produk luar negeri. Inilah yang menjadi dilema masyarakat kita untuk memilih menggunakan produk dalam negeri. Dengan pikiran jika harga suatu produk dalam negeri dan produk luar negeri adalah sama,lebih baik memilih produk luar negeri karena lebih terpercaya soal kualitas dan gengsi karena menggunakan produk yang ‘branded’ terkenal. Padahal produk dalam negeri kita punya kualitas ‘Grade A’ yang istilahnya kualitas setara dengan produk luar negeri.

Jadi,sebenarnya tak ada salahnya jika kita mulai mencoba menggunakan produk dalam negeri. Selain kita juga dapat membantu produksi dalam negeri,dapat meningkatkan rasa nasionalisme kepada bangsa ini. Apa lagi bangsa yang dapat kita banggakan selain bangsa sendiri?

Minggu, 27 Oktober 2013

Pentingnya koperasi di dalam kehidupan masyarakat

Koperasi merupakan suatu hal yang tidak asing dalam kehidupan kita ini. Tanpa kita sadari,ternyata banyak koperasi yang telah ada di masyarakat sekarang ini,dari berbagai jenis-jenisnya. Selain dapat memenuhi segala kebutuhan kita terhadap barang/jasa,koperasi juga dapat memenuhi kebutuhan para anggota-anggotanya. Menurut saya,koperasi adalah sesuatu organisasi bisnis yang dioperasikan oleh anggota secara bersama-sama dan berasaskan kekeluargaan. Dalam artian “kekeluargaan” ini,lebih ke menyejahterakan anggotanya. Berbeda dengan prinsip perusahaan yang selalu “Profit Oriented”.

Prinsip koperasi ini juga terbilang unik,namun efektif dan sangat cocok untuk perekonomian di Indonesia. Berdasarkan dari sumber yang saya temui,prinsip koperasi yang dikembangkan oleh International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) yaitu diantaranya :
1.Keanggotaannya yang bersikap terbuka dan sukarela
2. Pengelolaan yang demokratis
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi
4. Kebebasan dan otonomi
5. Pengembangan pendidikan,pelatihan,dan informasi


Koperasi juga memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Koperasi dapat menjadi penyedia barang dan jasa (koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi), di koperasi juga kita dapat menabung,di koperasi juga dapat meminjam modal sebagai awal usaha, dapat mengurangi pengganguran juga bahkan membuka lowongan pekerjaan yang baru,dan sebagainya. Koperasi juga secara tidak langsung juga dapat membantu kita dalam bidang ekonomi dan sosial.

Jadi,secara tak sadar kita juga merasakan pentingnya koperasi di dalam kehidupan bermasyarakat ini. Dengan adanya koperasi,dapat lebih memudahkan kita dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari.


Sumber : Wikipedia

Jumat, 05 Juli 2013

Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager / GM)

Kadang saya pernah mendengar seseorang yang memiliki jabatan di perusahaannya sebagai General Manager atau lainnya seperti Functional Manager. Lalu di pikiran saya timbul untuk mencari tahu tentang kedua manajer tersebut. Biarpun sama-sama manajer juga,namun memiliki tugas yang cukup berbeda. Nah di post ini saya akan menjabarkan hasil yang saya cari dari google tentang kedua jabatan Manajer ini.


A. Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
B. Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

Fungsi-fungsi Manajemen


Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen (POLC) :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.


Opinion :
This article is about function of Management. For all of my friends in this major,this article is important because this writing is about function of management.

Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa


Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :
A. Strategi Penentuan Harga Pada Produk Baru
1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.
B. Strategi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen
1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, pada handphone seperti apple iphone,dan lain sebagainya.
2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.
3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.000,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.
C. Strategi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli
D. Strategi Penentuan Harga Kompetitif
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.


Opinion :
This article explain about technique/strategy to set a price for product. As you can see,there had a lot technique that can be used for set the price for product. To set price for product needs creativity and best calculation to make consumer satisfaction.

Peran Manajer Dalam Organisasi Perusahaan


Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.


Opinion :
This article is talking about manager role in a company. Manager in a company must be responsible and patience to handle all the problem in company.

Tips Pemasaran Untuk Usaha Sampingan


Menekuni dua peran yang berbeda, tentunya bukan urusan mudah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tantangan ini pula yang sering memaksa para pemula, hingga harus menyerah di tengah jalan ketika menjalankan bisnis sampingan. Sebab, sebagai seorang karyawan, pelajar, mahasiswa, ataupun ibu rumah tangga, pastinya kita dituntut untuk tetap fokus dalam menyelesaikan rutinitas harian yang kita miliki, sehingga untuk mengembangkan bisnis sampingan kita harus pintar-pintar membagi waktu, tenaga, dan pikiran agar keduanya bisa berjalan dengan seimbang.

Karena itu, untuk memudahkan para pemula dalam menjalankan bisnis sampingan, berikut kami informasikan 5 tips pemasaran untuk bisnis sampingan yang bisa Anda praktekan tanpa mengganggu rutinitas harian yang harus Anda kerjakan,yaitu :

1. Promosi ke orang-orang terdekat
Sebagai permulaan, Anda bisa mulai mempromosikan bisnis sampingan yang sedang dijalankan kepada orang-orang di sekitar Anda. Misalnya saja menawarkannya kepada rekan kerja Anda, teman sekolah ataupun kuliah, keluarga besar Anda, tetangga sekitar, serta memperkenalkan produk unggulan Anda ke komunitas yang Anda miliki. Melalui strategi promosi word of mouth (dari mulut ke mulut), bisnis Anda bisa dikenal banyak orang dan mendatangkan keuntungan yang maksimal.

2. Memanfaatkan sosial media untuk memperluas pemasaran
Melihat perkembangan bisnis online yang semakin hari kian menjanjikan, tidak ada salahnya bila Anda memanfaatkan sosial media yang berkembang saat ini untuk memperluas pemasaran bisnis Anda. Jangkauan pasarnya yang tak terbatas jarak dan waktu, serta mudahnya akses internet di sekitar kita, cukup membantu Anda untuk memasarkan bisnis sampingan di sela-sela padatnya jadwal harian yang Anda miliki.

3. Menjalin kerjasama dengan para reseller
Ketika waktu, tenaga, dan pikiran kita cukup terbatas, maka alternatif lain yang harus kita lakukan yaitu mencari sambungan tangan untuk memasarkan produk unggulan yang kita miliki. Dalam hal ini, tentunya kita bisa membuka peluang kerjasama dengan para reseller di berbagai daerah untuk mengoptimalkan penjualan produk yang kita tawarkan. Semakin banyak jumlah reseller yang Anda miliki, maka semakin besar pula tambahan penghasilan yang bisa Anda dapatkan setiap bulannya.

4. Memilih sistem konsinyasi (titip jual)
Selain mencari reseller di berbagai daerah, Anda juga bisa memilih strategi pemasaran titip jual (konsinyasi) ke beberapa toko, warung, kantin, atau pusat perbelanjaan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Dalam menjalankan sistem tersebut, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan sehingga banyak toko, warung, maupun pusat perbelanjaan yang dengan senang hati menerima titipan produk dari para produsen maupun distributor. Sebab mereka tidak menanggung resiko kerugian ketika barang tidak laku terjual, dan bisa mengembalikan sisa dagangan kepada para produsen maupun distributor yang bersangkutan.

5. Mengisi waktu libur untuk membuka lapak di lokasi strategis
Terakhir, Anda juga bisa memanfaatkan waktu libur yang ada untuk membuka lapak dagang di beberapa titik strategis yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Misalnya saja dengan berjualan di depan rumah Anda, membuka lapak dagang di pasar kaget yang sering bermunculan setiap akhir pekan, atau mengikuti kegiatan bazaar dan pameran UKM yang sering diadakan pihak swasta maupun pemerintah.





Opinion :
This article is talking about how to manage small business. In my humble opinion about this article,small business still require manage of time,effort,and mind to develop business potential.


source : http://www.belajarwirausaha.com/

Kamis, 04 Juli 2013

Menyusun Strategi Pemasaran Untuk Usaha Kecil


Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu juga yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.


Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :


  • Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
  • Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  • Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
  • Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi

Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan

Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi

Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market

Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran

Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix

Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website

Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding

Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan

Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management

Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.





Opinion :

The consclusion in this article is about planning marketing strategic. To make some planning about product marketing isn't easy,you need effort and creativity to make them looks great.



Source : http://www.belajarwirausaha.com/

TAG QUESTION ENGLISH

1.   They want to come, don’t they?
2.   They won’t be here, will they?
3.   He has learned a lot in the last couple of years, hasn’t he?
4.   She has not a car, doesn’t she?
5.   Joan can’t come with us, can she?
6.   Those aren’t your books, are you?
7.   Everyone can learn how to play the violin, can’t they?
8.   Something is wrong with you today, isn’t it?
9.   Nothing is wrong, isn’t it?
10. She went to the campus yesterday, didn’t she?
11. You had a good time last week, hadn’t you?
12. You should have for the airport by six, shouldn’t you?
13. She doesn’t have cats, does she?
14. Nobody has told you the secret, did they?
15. I am right, aren’t  i?
16. Let’s study English, shall we?
17. He is never late to class, is he?
18. Your parents haven’t arrived yet, have you?
19. Class ends at 11.00, isn’t it?
20. Mala sat next to Ria last meeting, didn’t she?

Rabu, 03 Juli 2013

When to Brand Your Business

When should you brand your business or a product your business offers? Businesses launch or polish brands in a number of circumstances. Create a brand related to your business when you :

  • Open a new business. When you open a business, be ready to project your brand image from the first second that you throw open the company doors, hook up the phone lines, or launch your Web site.
  • Introduce a new product. When you introduce a new product, you have to decide whether the product you’re introducing will enter the market under your business brand or as its own brand, with or without a visible link to your business brand.
  • Take your business public. Investors direct dollars into businesses that they trust to be well-led, innovative, successful, and capable of rising to even higher levels of growth and profitability.
  • Go global. Some businesses want to sell in international markets. Others want to establish themselves as global companies with operating presences in a range of countries.
  • Merge with another business. Businesses merge, but there’s really no such thing as a brand merger. Combining Brand A with Brand B doesn’t result in Brand A+B. It either results in a retooled version of Brand A, a retooled version of Brand B, or an all-new Brand C.


Tip :
Dedicate extra time, effort, and dollars to gain complete understanding and buy-in from the staffs of both organizations before you take the retooled brand or the new brand public.

The Basics of Branding


Branding is one of the most important aspects of any business, large or small, retail or B2B. An effective brand strategy gives you a major edge in increasingly competitive markets. But what exactly does "branding" mean? How does it affect a small business like yours?
Simply put, your brand is your promise to your customer. It tells them what they can expect from your products and services, and it differentiates your offering from your competitors'. Your brand is derived from who you are, who you want to be and who people perceive you to be.
Are you the innovative maverick in your industry? Or the experienced, reliable one? Is your product the high-cost, high-quality option, or the low-cost, high-value option? You can't be both, and you can't be all things to all people. Who you are should be based to some extent on who your target customers want and need you to be.
The foundation of your brand is your logo. Your website, packaging and promotional materials--all of which should integrate your logo--communicate your brand.

Brand Strategy & Equity

Your brand strategy is how, what, where, when and to whom you plan on communicating and delivering on your brand messages. Where you advertise is part of your brand strategy. Your distribution channels are also part of your brand strategy. And what you communicate visually and verbally are part of your brand strategy, too.
Consistent, strategic branding leads to a strong brand equity, which means the added value brought to your company's products or services that allows you to charge more for your brand than what identical, unbranded products command. The most obvious example of this is Coke vs. a generic soda. Because Coca-Cola has built a powerful brand equity, it can charge more for its product--and customers will pay that higher price.
The added value intrinsic to brand equity frequently comes in the form of perceived quality or emotional attachment. For example, Nike associates its products with star athletes, hoping customers will transfer their emotional attachment from the athlete to the product. For Nike, it's not just the shoe's features that sell the shoe.

Defining Your Brand

Defining your brand is like a journey of business self-discovery. It can be difficult, time-consuming and uncomfortable. It requires, at the very least, that you answer the questions below:
  • What is your company's mission?
  • What are the benefits and features of your products or services?
  • What do your customers and prospects already think of your company?
  • What qualities do you want them to associate with your company?
Do your research. Learn the needs, habits and desires of your current and prospective customers. And don't rely on what you think they think. Know what they think.
Because defining your brand and developing a brand strategy can be complex, consider leveraging the expertise of a nonprofit small-business advisory group or a Small Business Development Center .
Once you've defined your brand, how do you get the word out? Here are a few simple, time-tested tips:
  • Get a great logo. Place it everywhere.
  • Write down your brand messaging. What are the key messages you want to communicate about your brand? Every employee should be aware of your brand attributes.
  • Integrate your brand. Branding extends to every aspect of your business--how you answer your phones, what you or your salespeople wear on sales calls, your e-mail signature, everything.
  • Create a "voice" for your company that reflects your brand. This voice should be applied to all written communication and incorporated in the visual imagery of all materials, online and off. Is your brand friendly? Be conversational. Is it ritzy? Be more formal. You get the gist.
  • Develop a tagline. Write a memorable, meaningful and concise statement that captures the essence of your brand.
  • Design templates and create brand standards for your marketing materials. Use the same color scheme, logo placement, look and feel throughout. You don't need to be fancy, just consistent.
  • Be true to your brand. Customers won't return to you--or refer you to someone else--if you don't deliver on your brand promise.
  • Be consistent. I placed this point last only because it involves all of the above and is the most important tip I can give you. If you can't do this, your attempts at establishing a brand will fail.

Source
http://www.dummies.com/how-to/business-careers/Running-Your-Business/Branding.html

ENTREPRENEURIAL PROFILE

Well, after I explained about what is and entrepreneur,now I turn to talking about entreperenuerial profile. First, desire for responsibility,preference for moderate risk, good entrepreneurs are risk avoiders, not risk takers. They appear to be risk takers because 
they see the market differently than the rest of us do; they see a product or service that will converge with how the culture is changing. Third, confidence in their abiity to succeed. Desire fir immediate feedback. High level of energy, entrepreneurs aremore energetic than the average person. That energy may be a critical factor given the incredible effort required to launch a start-up company.

And the sixth is future orientation, entrepreneurs have a well-defined sense of searching for opportunities. They look ahead an are less concerned with what was done yesterday then with what might be done tomorrow. 

Next, skill at organizing. Value of achievement over money.
Other characteristics frequently exhibited y entrepreneurs include: 
High degree of commitment, tolerance for ambiguity,flexibility and the last is Tenacity.

What conclusion can we draw form the volumes of research conucted on the entrepreneurial personality? 
Entrepreneurs aren’t of one mold ; no one set of characteristics can predict who will become entrepreneurs and whether or not they will succeed.  

THE CHALLENGE OF ENTREPRENEURSHIP

This is the age of the entrepreneurship! Never before  have more people been realizing that Great Indonesian Dream of owning and operating their own business. Studies indicate that more people are working to start their own business than are getting married or having babies! This resurgence of the entrepreneurial spirit is the most significant economic development in recent business history. 

The past two decades have seen ecord numbers of entrepreneurs launching business and current conditions suggest that we may be on the crest of new wafe of entrepreneurial activity not only in the United States but across the globe as well.
Now I want to explaining about  entrepreneur definition, An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assemblingthe necessary resources to capitalize on them. 
Who are these entrepreneurs and what drives themto work hard with no guarantee of success? What forces lead them to risk so much and t ake so many sacrifices in attempt to achieve an ideal? 
Why are they willing to give up the security of a steady paycheck working for someone else to become the last person to be paid in their own companies? 

The second paper will examine the entrepreneur and what relation of entrepreneur with my major,management.  

BETWEEN ENTREPRENEURSHIP AND MANAGERIAL

The entrepreneurs born with these management skills come from a rare breed of people with intelligence, great heart, and creative skills. 

They are visionary and self-confident, good communicators with unlimited energy, and have a strong passion for what they do. Fortunately for those of you who were not born blessed with these skills running through your blood, i know that the most critical skills in launching and running a new venture can be learned. 

Entrepreneurs are directly involved in the dynamic, and very complex, interrelationship between financial management and business strategy. This is the significant difference that sets entrepreneurial management apart from all business management practices. In almost all cases, the person making the decisions has personal risk at stake.The worst-case scenario for folks “at work” is getting fired. 

The worst case for entrepreneurs is losing their home, personal credit, and lifestyle, as well as the destruction of family relationships.It is important to understand the construct of risk and uncertainty.  Businesses have always faced risks. As i discussed in another paper, recent events around the world in the last few years have provided dramatic evidence that, in today’s business world, risk is now a reality.



source
http://blog.gcase.org/2011/10/24/what-is-entrepreneurial-managment/