Jumat, 05 Juli 2013

Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager / GM)

Kadang saya pernah mendengar seseorang yang memiliki jabatan di perusahaannya sebagai General Manager atau lainnya seperti Functional Manager. Lalu di pikiran saya timbul untuk mencari tahu tentang kedua manajer tersebut. Biarpun sama-sama manajer juga,namun memiliki tugas yang cukup berbeda. Nah di post ini saya akan menjabarkan hasil yang saya cari dari google tentang kedua jabatan Manajer ini.


A. Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
B. Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

Fungsi-fungsi Manajemen


Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen (POLC) :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.


Opinion :
This article is about function of Management. For all of my friends in this major,this article is important because this writing is about function of management.

Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa


Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :
A. Strategi Penentuan Harga Pada Produk Baru
1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.
B. Strategi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen
1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, pada handphone seperti apple iphone,dan lain sebagainya.
2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.
3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.000,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.
C. Strategi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli
D. Strategi Penentuan Harga Kompetitif
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.


Opinion :
This article explain about technique/strategy to set a price for product. As you can see,there had a lot technique that can be used for set the price for product. To set price for product needs creativity and best calculation to make consumer satisfaction.

Peran Manajer Dalam Organisasi Perusahaan


Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.


Opinion :
This article is talking about manager role in a company. Manager in a company must be responsible and patience to handle all the problem in company.

Tips Pemasaran Untuk Usaha Sampingan


Menekuni dua peran yang berbeda, tentunya bukan urusan mudah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tantangan ini pula yang sering memaksa para pemula, hingga harus menyerah di tengah jalan ketika menjalankan bisnis sampingan. Sebab, sebagai seorang karyawan, pelajar, mahasiswa, ataupun ibu rumah tangga, pastinya kita dituntut untuk tetap fokus dalam menyelesaikan rutinitas harian yang kita miliki, sehingga untuk mengembangkan bisnis sampingan kita harus pintar-pintar membagi waktu, tenaga, dan pikiran agar keduanya bisa berjalan dengan seimbang.

Karena itu, untuk memudahkan para pemula dalam menjalankan bisnis sampingan, berikut kami informasikan 5 tips pemasaran untuk bisnis sampingan yang bisa Anda praktekan tanpa mengganggu rutinitas harian yang harus Anda kerjakan,yaitu :

1. Promosi ke orang-orang terdekat
Sebagai permulaan, Anda bisa mulai mempromosikan bisnis sampingan yang sedang dijalankan kepada orang-orang di sekitar Anda. Misalnya saja menawarkannya kepada rekan kerja Anda, teman sekolah ataupun kuliah, keluarga besar Anda, tetangga sekitar, serta memperkenalkan produk unggulan Anda ke komunitas yang Anda miliki. Melalui strategi promosi word of mouth (dari mulut ke mulut), bisnis Anda bisa dikenal banyak orang dan mendatangkan keuntungan yang maksimal.

2. Memanfaatkan sosial media untuk memperluas pemasaran
Melihat perkembangan bisnis online yang semakin hari kian menjanjikan, tidak ada salahnya bila Anda memanfaatkan sosial media yang berkembang saat ini untuk memperluas pemasaran bisnis Anda. Jangkauan pasarnya yang tak terbatas jarak dan waktu, serta mudahnya akses internet di sekitar kita, cukup membantu Anda untuk memasarkan bisnis sampingan di sela-sela padatnya jadwal harian yang Anda miliki.

3. Menjalin kerjasama dengan para reseller
Ketika waktu, tenaga, dan pikiran kita cukup terbatas, maka alternatif lain yang harus kita lakukan yaitu mencari sambungan tangan untuk memasarkan produk unggulan yang kita miliki. Dalam hal ini, tentunya kita bisa membuka peluang kerjasama dengan para reseller di berbagai daerah untuk mengoptimalkan penjualan produk yang kita tawarkan. Semakin banyak jumlah reseller yang Anda miliki, maka semakin besar pula tambahan penghasilan yang bisa Anda dapatkan setiap bulannya.

4. Memilih sistem konsinyasi (titip jual)
Selain mencari reseller di berbagai daerah, Anda juga bisa memilih strategi pemasaran titip jual (konsinyasi) ke beberapa toko, warung, kantin, atau pusat perbelanjaan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Dalam menjalankan sistem tersebut, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan sehingga banyak toko, warung, maupun pusat perbelanjaan yang dengan senang hati menerima titipan produk dari para produsen maupun distributor. Sebab mereka tidak menanggung resiko kerugian ketika barang tidak laku terjual, dan bisa mengembalikan sisa dagangan kepada para produsen maupun distributor yang bersangkutan.

5. Mengisi waktu libur untuk membuka lapak di lokasi strategis
Terakhir, Anda juga bisa memanfaatkan waktu libur yang ada untuk membuka lapak dagang di beberapa titik strategis yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Misalnya saja dengan berjualan di depan rumah Anda, membuka lapak dagang di pasar kaget yang sering bermunculan setiap akhir pekan, atau mengikuti kegiatan bazaar dan pameran UKM yang sering diadakan pihak swasta maupun pemerintah.





Opinion :
This article is talking about how to manage small business. In my humble opinion about this article,small business still require manage of time,effort,and mind to develop business potential.


source : http://www.belajarwirausaha.com/

Kamis, 04 Juli 2013

Menyusun Strategi Pemasaran Untuk Usaha Kecil


Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu juga yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.


Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :


  • Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
  • Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  • Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
  • Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi

Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan

Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi

Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market

Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran

Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix

Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website

Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding

Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan

Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management

Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.





Opinion :

The consclusion in this article is about planning marketing strategic. To make some planning about product marketing isn't easy,you need effort and creativity to make them looks great.



Source : http://www.belajarwirausaha.com/

TAG QUESTION ENGLISH

1.   They want to come, don’t they?
2.   They won’t be here, will they?
3.   He has learned a lot in the last couple of years, hasn’t he?
4.   She has not a car, doesn’t she?
5.   Joan can’t come with us, can she?
6.   Those aren’t your books, are you?
7.   Everyone can learn how to play the violin, can’t they?
8.   Something is wrong with you today, isn’t it?
9.   Nothing is wrong, isn’t it?
10. She went to the campus yesterday, didn’t she?
11. You had a good time last week, hadn’t you?
12. You should have for the airport by six, shouldn’t you?
13. She doesn’t have cats, does she?
14. Nobody has told you the secret, did they?
15. I am right, aren’t  i?
16. Let’s study English, shall we?
17. He is never late to class, is he?
18. Your parents haven’t arrived yet, have you?
19. Class ends at 11.00, isn’t it?
20. Mala sat next to Ria last meeting, didn’t she?

Rabu, 03 Juli 2013

When to Brand Your Business

When should you brand your business or a product your business offers? Businesses launch or polish brands in a number of circumstances. Create a brand related to your business when you :

  • Open a new business. When you open a business, be ready to project your brand image from the first second that you throw open the company doors, hook up the phone lines, or launch your Web site.
  • Introduce a new product. When you introduce a new product, you have to decide whether the product you’re introducing will enter the market under your business brand or as its own brand, with or without a visible link to your business brand.
  • Take your business public. Investors direct dollars into businesses that they trust to be well-led, innovative, successful, and capable of rising to even higher levels of growth and profitability.
  • Go global. Some businesses want to sell in international markets. Others want to establish themselves as global companies with operating presences in a range of countries.
  • Merge with another business. Businesses merge, but there’s really no such thing as a brand merger. Combining Brand A with Brand B doesn’t result in Brand A+B. It either results in a retooled version of Brand A, a retooled version of Brand B, or an all-new Brand C.


Tip :
Dedicate extra time, effort, and dollars to gain complete understanding and buy-in from the staffs of both organizations before you take the retooled brand or the new brand public.

The Basics of Branding


Branding is one of the most important aspects of any business, large or small, retail or B2B. An effective brand strategy gives you a major edge in increasingly competitive markets. But what exactly does "branding" mean? How does it affect a small business like yours?
Simply put, your brand is your promise to your customer. It tells them what they can expect from your products and services, and it differentiates your offering from your competitors'. Your brand is derived from who you are, who you want to be and who people perceive you to be.
Are you the innovative maverick in your industry? Or the experienced, reliable one? Is your product the high-cost, high-quality option, or the low-cost, high-value option? You can't be both, and you can't be all things to all people. Who you are should be based to some extent on who your target customers want and need you to be.
The foundation of your brand is your logo. Your website, packaging and promotional materials--all of which should integrate your logo--communicate your brand.

Brand Strategy & Equity

Your brand strategy is how, what, where, when and to whom you plan on communicating and delivering on your brand messages. Where you advertise is part of your brand strategy. Your distribution channels are also part of your brand strategy. And what you communicate visually and verbally are part of your brand strategy, too.
Consistent, strategic branding leads to a strong brand equity, which means the added value brought to your company's products or services that allows you to charge more for your brand than what identical, unbranded products command. The most obvious example of this is Coke vs. a generic soda. Because Coca-Cola has built a powerful brand equity, it can charge more for its product--and customers will pay that higher price.
The added value intrinsic to brand equity frequently comes in the form of perceived quality or emotional attachment. For example, Nike associates its products with star athletes, hoping customers will transfer their emotional attachment from the athlete to the product. For Nike, it's not just the shoe's features that sell the shoe.

Defining Your Brand

Defining your brand is like a journey of business self-discovery. It can be difficult, time-consuming and uncomfortable. It requires, at the very least, that you answer the questions below:
  • What is your company's mission?
  • What are the benefits and features of your products or services?
  • What do your customers and prospects already think of your company?
  • What qualities do you want them to associate with your company?
Do your research. Learn the needs, habits and desires of your current and prospective customers. And don't rely on what you think they think. Know what they think.
Because defining your brand and developing a brand strategy can be complex, consider leveraging the expertise of a nonprofit small-business advisory group or a Small Business Development Center .
Once you've defined your brand, how do you get the word out? Here are a few simple, time-tested tips:
  • Get a great logo. Place it everywhere.
  • Write down your brand messaging. What are the key messages you want to communicate about your brand? Every employee should be aware of your brand attributes.
  • Integrate your brand. Branding extends to every aspect of your business--how you answer your phones, what you or your salespeople wear on sales calls, your e-mail signature, everything.
  • Create a "voice" for your company that reflects your brand. This voice should be applied to all written communication and incorporated in the visual imagery of all materials, online and off. Is your brand friendly? Be conversational. Is it ritzy? Be more formal. You get the gist.
  • Develop a tagline. Write a memorable, meaningful and concise statement that captures the essence of your brand.
  • Design templates and create brand standards for your marketing materials. Use the same color scheme, logo placement, look and feel throughout. You don't need to be fancy, just consistent.
  • Be true to your brand. Customers won't return to you--or refer you to someone else--if you don't deliver on your brand promise.
  • Be consistent. I placed this point last only because it involves all of the above and is the most important tip I can give you. If you can't do this, your attempts at establishing a brand will fail.

Source
http://www.dummies.com/how-to/business-careers/Running-Your-Business/Branding.html

ENTREPRENEURIAL PROFILE

Well, after I explained about what is and entrepreneur,now I turn to talking about entreperenuerial profile. First, desire for responsibility,preference for moderate risk, good entrepreneurs are risk avoiders, not risk takers. They appear to be risk takers because 
they see the market differently than the rest of us do; they see a product or service that will converge with how the culture is changing. Third, confidence in their abiity to succeed. Desire fir immediate feedback. High level of energy, entrepreneurs aremore energetic than the average person. That energy may be a critical factor given the incredible effort required to launch a start-up company.

And the sixth is future orientation, entrepreneurs have a well-defined sense of searching for opportunities. They look ahead an are less concerned with what was done yesterday then with what might be done tomorrow. 

Next, skill at organizing. Value of achievement over money.
Other characteristics frequently exhibited y entrepreneurs include: 
High degree of commitment, tolerance for ambiguity,flexibility and the last is Tenacity.

What conclusion can we draw form the volumes of research conucted on the entrepreneurial personality? 
Entrepreneurs aren’t of one mold ; no one set of characteristics can predict who will become entrepreneurs and whether or not they will succeed.  

THE CHALLENGE OF ENTREPRENEURSHIP

This is the age of the entrepreneurship! Never before  have more people been realizing that Great Indonesian Dream of owning and operating their own business. Studies indicate that more people are working to start their own business than are getting married or having babies! This resurgence of the entrepreneurial spirit is the most significant economic development in recent business history. 

The past two decades have seen ecord numbers of entrepreneurs launching business and current conditions suggest that we may be on the crest of new wafe of entrepreneurial activity not only in the United States but across the globe as well.
Now I want to explaining about  entrepreneur definition, An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assemblingthe necessary resources to capitalize on them. 
Who are these entrepreneurs and what drives themto work hard with no guarantee of success? What forces lead them to risk so much and t ake so many sacrifices in attempt to achieve an ideal? 
Why are they willing to give up the security of a steady paycheck working for someone else to become the last person to be paid in their own companies? 

The second paper will examine the entrepreneur and what relation of entrepreneur with my major,management.  

BETWEEN ENTREPRENEURSHIP AND MANAGERIAL

The entrepreneurs born with these management skills come from a rare breed of people with intelligence, great heart, and creative skills. 

They are visionary and self-confident, good communicators with unlimited energy, and have a strong passion for what they do. Fortunately for those of you who were not born blessed with these skills running through your blood, i know that the most critical skills in launching and running a new venture can be learned. 

Entrepreneurs are directly involved in the dynamic, and very complex, interrelationship between financial management and business strategy. This is the significant difference that sets entrepreneurial management apart from all business management practices. In almost all cases, the person making the decisions has personal risk at stake.The worst-case scenario for folks “at work” is getting fired. 

The worst case for entrepreneurs is losing their home, personal credit, and lifestyle, as well as the destruction of family relationships.It is important to understand the construct of risk and uncertainty.  Businesses have always faced risks. As i discussed in another paper, recent events around the world in the last few years have provided dramatic evidence that, in today’s business world, risk is now a reality.



source
http://blog.gcase.org/2011/10/24/what-is-entrepreneurial-managment/

DIRECT AND INDIRECT SPEECH

DIRECT AND INDIRECT SPEECH ENGLISH

1. Adinda said, “I don’t want to go” 
She said she didn’t want to go 

2. Bayu said, “Meet me after class”
He told me to met him after class

3. “Are you sad?” said Lila 
Lila asked me if I was sad

4. “Rizky”,said Yuli “is my best friend”
Yuli said that Rizky was her best friend

5. “What do you want?” said Yudha 
He asked me if I wanted 

6. “is what I explained clear?” said Mr.D 
Mr.D asked me if what he had explained was clear or not 

7. “Have you ever met you idol?” Said Inna 
Inna asked me if I had met my idol 

8. He said, “What time is it?”
He asked me if what time it is  

9. He asked, “Have you need any good books lately?”
He asked me if I had need any good books lately 

10. He asked,  “Did you finish your assignment?”
He asked me if I had finished my assignment

11. He asked,  “May I borrow your English grammar book?”
He asked me if he might borrow my English grammar book

12. He asked,  “Is what you want to talk to me about important?”
He asked me if what I wanted to talk to him was important or not 

13. He asked,  “Is what you said really true?”
He asked me if what I said was really true or not 

14. He said,  “Where should I meet you after class?”
He asked me if where should he met me after class 

15. He said,  “Who do you think will win the champion league?”
He asked me if who did I think would win the champion league