Senin, 21 Januari 2013

Budaya Gotong Royong yang Hampir Punah di DKI Jakarta


Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong =bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila,hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.

Semakin cepatnya pertumbuhan perekenomian dan pembangunan di DKI Jakarta sebagai kota Metro Politan dan sebagai ibu kota Negara Indonesia.  Banyak perubahan yang pundamental  terjadi terhadap budaya dalam masyarakat perkotaan. Dimana budaya luhur nenek moyang bangsa Indonesia yaitu budaya Gotong royong sudah semakin punah dan ditinggalkan banyak orang.

Budaya Gotong royong biasanya dilakukan pada hari minggu atau pada hari sabtu, dimana warga ada yang sudah libur dari pekerjaan, mereka bergotong royong membersihan jalan, got-got dan saluran air dari sampah disekitar lingkungan tempat mereka tinggal, baik dipemukiman luar komplek dan didalam komplek perumahan. Sebaliknya masyarakat yang menghuni apartemen-apartemen  budaya Gotong royong sudah sama sekali mereka tinggalkan.

Walaupun demikian budaya  Gotong royong tersebut masih terlihat  dilakukan oleh masyarakat di wilayah pinggiran kota DKI Jakarta. Biasanya budaya Gotong royong ini di lakukan dalam beberapa kegiatan dan acara yang terjadi diwilayah masyarakat, seperti acara pernikahan, adanya orang meninggal,  membangun rumah ibadah, membersihkan jalan, saluran air dan lain sebagainya. Namun saat ini budaya Gotong royong sudah ditinggalkan masyarakat perkotaan, telah terjadi pergeseran budaya  dimana masyarakat perkotaan sudah berubah dihinggapi budaya Individualismeyang merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi dari masyarakat,negara dan setiap badan atau kelompok atas pilihan pribadi mereka.

Pergeseran budaya Gotong royong menjadi budaya Individualisme apakah akan kita biarkan terjadi..?Perubahan budaya demikian sangatlah membahayakan kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia. Apabila bangsa kita tidak mempertahankan budaya luhur nenek moyang kita tersebut kemungkinan besar bangsa kita akan gampang di pecah belah oleh bangsa lain. Sebagai mana bangsa ini pernah dijajahan oleh bangsa Belanda.

Semoga budaya Gotong royong dapat kembali dilakukan dalam kehidupan masyarakat DKI Jakarta, dan pemerintah provinsi DKI Jakarta kembali mendorong masyarakatnya untuk melakukannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar