Rabu, 16 April 2014

Black Champaign yang dapat merugikan Pemilu

Tahun 2014 merupakan tahun pemilu bagi negara kita Indonesia. Hampir semua partai mencalonkan legislatif dan mencalonkan presiden maupun wakil presiden. Apalagi akhir-akhir ini,banyak partai melakukan kampanye dengan berbagai cara mulai dari media massa,konvoi di jalan,maupun bakti sosial atas nama partai.

Tak lazim,setiap partai pastinya mau menjadi partai yang citranya baik. Berbagai cara dilakukan mulai dari rekaman video capres partai tersebut memberikan sumbangan kepada masyarakat miskin,hingga bualan pencitraan yang ada di media tv maupun di dunia maya.

Namun,tak hanya juga kampanye bersih yang dilakukan oleh tiap parpol. Mereka juga melakukan Black Champaign yang ditujukan kepada parpol lain. Sangat konyol,banyak terkuak masa lalu yang kelam mengenai calon presiden kita. Saat belum tahun politik (tahun pemilu), hal tersebut hampir tidak ada alias tidak terbahas. Hampir semua calon presiden dari tiap parpol ada cerita buruk di masa lalunya.

Jika ditanya siapakah pelaku penyebaran black champaign ini,tentulah sudah pasti oknum dari tiap partai tersebut. Dengan menghalalkan segala cara hingga menjelek-jelekkan partai politik lain,dengan tujuan supaya masyarakat memilih partai yg kelihatannya citranya baik. Padahal dengan melakukan black champaign ini,dapat mengakibatkan hilangnya mosi kepercayaan masyarakat kepada partai politik di Indonesia.

Saya menemukan berita yang mengungkap bahwa hampir tiap pemilu,angka golput mengalami kenaikan yang signifikan. Ini dapat mengkhawatirkan,bisa jadi anggota legislatif maupun presiden yang akan menduduki pemerintahan bukanlah sepenuhnya murni pilihan rakyat. Menurut saya ini terjadi karena adanya black champaign yang dilakukan antar partai sehingga rakyat bingung memilih mana yang terbaik dan bagus untuk duduk di pemerintahan (dan pada akhirnya rakyat berpikir tidak memilih).

Jujur saja,bahkan saya sebagai warga negara agak kebingungan saat pemilu legislatif kemarin. Lagipula,hampir tiap partai memiliki citra yang kurang baik. Dan juga,saking banyaknya partai dengan calon legislatifnya jadi membuat bingung harus memilih mana. Namun pada akhirnya saya berpikir bahwa calon legislatif tersebut sebenarnya juga berhak untuk dipilih oleh kita sebagai warga negara. Jika bukan kita yang memilih mereka,lantas siapa nanti yang memilih para calon legislatif ini?

Permasalahan pemilu merupakan masalah serius yang seharusnya ditangani dengan seksama. Karena ini juga dapat merusak pola pikir kita sebagai masyarakat Indonesia kepada Partai Politik yang ada. Lebih baik tiap partai menjargonkan program-program kerjanya (nanti jika terpilih) selama kampanye dibanding menjelekkan partai-partai lain.


Sumber : http://www.merdeka.com/politik/jelang-pemilu-2014-52-juta-pemilih-pemula-dikawatirkan-golput.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar